Sabtu, 09 Januari 2010

Struktur BEM KBM UNIB


BADAN ESEKUTIF MAHASISWA (BEM) KELUARGA BESAR MAHASISWA (KBM) UNIVERSITAS BENGKULU
Sekreatariat : Jl WR Supratman kandang limun Gedung F Universitas Bengkulu 38371
STRUKTUR KABINET

BEM KBM UNIB 2009-2010

Presiden Mahasiswa : Lubis Pirnandes FKIP Fisika (05)
Wakil Presiden Mahasiswa : Hariyanto FISIP Sosiologi (06)
Menteri Sekretaris Negara : Porwanto FISIP AN (06)

Biro Kesekretariatan Dan Administrasi (KA)
Menteri Biro : Cariti Dassa Urra FKIP Fisika (07)
Staf :
1. Hasusmi Eftika FKIP Biologi (06)
2. Zuliana Ekonomi Manajemen (07)
3. Widya Lestari MIPA Biologi (08)
4. Rina Puspita TEKNIK Informatika (07)

Departemen Dalam Negeri
Menteri : Hasnan Hanif FISIP AN (05)
Staf :
1. Santoso FKIP PLS (06)
2. Tarmidzi Pratama Putra Ekonomi SP (O8)
3. Likeh Distri FKIP Bahtera (07)
4. Lisa Arimurti FKIP PLS (07)
5. Richard Hukum (07)
6. Jaka MIPA MTK (08)

Departemen Advokasi Dan Kesejahteraan Mahasiswa
Menteri : Andri Gusti Marwan Pertanian TIP (05)
Staf :
1. Ari Yansyah Putra FKIP PGSD (06)
2. Fery Okta Trinanda Hukum (07)
3. Mirawati FKIP Kimia (06)
4. Liya Agustin Umar MIPA Biologi (08)
5. Trisni Wahyuni FKIP PGSD (08)
6. Priana FISIP Sosiologi (06)

Departemen Pendidikan, Penalaran, Dan Pengembangan,Sumber Daya Manusia(P3SDM)
Menteri : Okta Riza MIPA Matematika (05)
Staf :
1. Johan Ardiyansyah TEKNIK Informatika (07)
2. Muhammad Irfan Nurhab MIPA Matematika (07)
3. Realita Ayu Chandra Ekonomi Manajemen (06)
4. Yuli Dwi Rahayu FKIP PGSD (06)
5. Naimah Lubis TEKNIK Informatika (07)
6. Razie Oktafiansya FKIP Bahtera (07)

Departemen Hukum Sosial Dan Politik (Huksospol)
Menteri : Pebteson Hukum (07)
Staf :
1. Muammar Hukum (07)
2. Very Samsudin Hukum (07)
3. Dewi Yulianti Ningrum FISIP Sosiologi (06)
4. Melani Frasyafitri FKIP (06)
5. Endang Fitri FISIP Kesejahteraan Sosial (08)

Departemen Hubungan Masyarakat (Humas)
Menteri : Repolis (07)
Staf :
1. Robiyansya MIPA Biologi (08)
2. Ayu Wijayanti FISIP Sosiologi (06)
3. Rila Refresyia FISIP Komunikasi (06)
4. Anita Suheri FKIP Bahtera (07)
5. Dery Yardiansyah MIPA Biologi (08)
6. Novia Arizona FKIP Bahtera (07)
7. Edios M FKIP Fisika (07)

Departemen Pengembangan Minat Dan Bakat (PMB)
Menteri : Rusno Wijaya Taknik Sipil (06)
Staf :
1. Suyati FISIP Sosiologi (06)
2. Yeli Sulpatri FKIP Fisika (06)
3. Rasma Yunita FISIP Sosiologi (07)
4. Levi Nopriyansyah FKIP PGSD (07)
5. Rahmad Ilahi MIPA Biologi (08)
6. Heri Nastagi FKIP Penjas (07)
7. Vera Falinda FISIP Sos (07)

Departemen Keuangan
Menteri : Okti Zinni Zalisma FKIP Biologi (06)
Staf :
1. Fendy FISIP KS (08)
2. Bella Anindita Putri Ekonomi Akutansi (07)
3. Lidiyah Derega Ekonomi Akutansi (07)
4. Rommy Triana Putra FKIP PGSD (07)
5. Lapendy (Ekonomi 07)

WP (Wanita Pergerakan)



WANITA KAMPUS, BANGKIT MELAWAN!

Oleh Melani [staf HukSosPol BEM KBM Unib]

Berdasarkan hasil kongres BEM SI yang baru-baru ini dilaksanakan di solo, ada beberapa hasil yang didapatkan, dan salah-satunya adanya forum perempuan untuk tataran nasional. Tidak di pungkiri sedikit banyak dengan adanya Forum Perempuan ditubuh BEM SI ini memberikan inspirasi bagi BEM –BEM lain yang tergabung dalam BEM SI untuk membentuk wadah yang serupa. Bukan karena ikut-ikutan atau latah karena lingkungan, BEM KBM UNIB di bawah departemen HUKSOSPOL membentuk sayap gerakan yang serupa. Untuk bentuk forum tersebut, sebenarnya bisa diformalkan dalam bentuk bidang, biro, divisi, LSO, dll, atau pun hanya berupa contact person saja, namun sesuai dengan analisis kebutuhan dan pertimbangan efektivitas di BEM KBM UNIB selain itu ada beberapa alasan tersendiri yang menyebabkan BEM KBM UNIB memilih untuk membuat sebuah devisi. ketika dipertanyakan mengapa devisi ini musti lahir ada beberapa alasan. Pertama, dengan bergulirnya revormasi membuat arus demokrasi dan kebebasan berbicara, mengeluarkan ide-ide yang selama ini cenderung bungkam karena tindakan represif penguasa mendapatkan udara segar. Terbebas dari rasa takut akan dihukum, diberendel, dan diberangus oleh pihak-pihak tertentu yang merupakan perpanjangan tangan penguasa. Salah satu bidang yang mendapat porsi yang cukup besar dan mendapatkan ruang gerak yang luasa adalah menyangkut masalah wanita. Isu-isu dan gerakan tentang emansipasi, kesetaraan gender, dan perjuangan hak-hak wanita telah menjadi perbincangan dan wacana yang menarik. Kedua, Perbincangan dan perjuangan hak-hak wanita timbul karena adanya suatu kesadaran, pergaulan, dan arus informasi yang membuat wanita Indonesia semakin kritis dengan apa yang menimpa kaumny. ketiga, Di kepengurusan BEM KBM UNIB komposisi pengurus wanita hampir menyamai rekan kerjanya, yaitu sekitar 49 % dari total keseluruhan. Namun, kenyataannya kualitas (kontribusi nyata) yang di berikan tidak sebanding dengan kuantitas pengurus wanita, karena harus di akui bahwa para aktifis pergerakan mahasiswa terutama yang wanita penguasaan teoritis , penguasaan praktis , dan penguasaan organisasional yang terkait dengan pergerakan mahasiswa masih perlu di asah. Sehingga di perlukan wadah khusus yang menanganinya agar terciptanya sinergisitas dalam bergerak. Selain itu minimnya kemampuan aktifis pergerakan yang wanita akan penguasaan teoritis, penguasaan praktis, dan penguasaan organisasional, tak jarang mengakibatkan para aktifis wanita ini dipandang sebelah mata, baik oleh rival maupun rekan kerja (walaupun tidak semua) dalam sebuah wadah pergerakan. Keempat, adanya moment-moment khusus wanita. Sehingga idealnya yang menanganinya adalah wanita. Tentu saja dengan banyaknya tutututan dan tugas yang juga musti diemban oleh para aktifis peregerakan yang wanita, maka dibutuhkan kemampuan atau skill yang lebih. Selain itu melalui devisi wanita pergerakan diharafkan mampu mencetak dan menciptakan wanita aktifis yang siap baik disisi pemikiran atau pemahaman akan pergerakan seperti apa, kemudian siap secra mental, dan secra fisik untuk total diperegerakan mahasiswa. Dalam jangka pendek devisi wanita pergerakan, akan berkosentrasi pada peningkatan kualitas internal kemudian tahapan rekrutment trus pada pencetakan kader yang siap di terjunkan untuk manggantikan mereka yang berdiri sekarang di masa yang akan datang. Setelah kondisi internal benar-benar mapan dan stabil dalam pergerakan, maka baru wanita pergerakan ini merambah dunia luar. Mengapa sudah ada ancang-ancang bahwa devisi wanita pergerakan ini tidak hanya berkutat pada peningkatan kemampuan internal saja, karena di khawatirkan jika tidak di beri sasaran atau tujuan jangka panjang maka peluang untuk stagnan dan Cuma berkutat pada masalah peningkatan kemampuan internal saja dan pada akhirnya terjebak pada polafikir perbaikan kualitas internal yang tidak berkesudahan.

Devisi wanita pergerakan, memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan pergerakan lainnya dan diharafkan bisa menjadi pondasi yang menaungi aktifis yang tergabung di dalamnya, dengan tetap memberikan ruang seluas-luasnya kepada aktifis yang tergabung didalamnya untuk mengembangkan diri. Secara individual karakter yang diharafkan didalam devisi wanita pergerakan ini antara lain memiliki Kredibilitas moral, menciptakan peluang dalam solusi, memiliki Wawasan keindonesiaan, Kepakaran dan profesionalisme, memiliki jiwa Kepemimpinan, Memiliki keseimbangan antara IESQ, Mampu berdiplomasi, mampu mencari dan membuka jaringan. Selain itu mampu beretorika hingga penerapannya dalam aksi nyata, selain itu mengubah sikap sentimentil dan emosional menuju sikap yang rasional dan ilmiah. Dalam interaksi sosial diharafkan mampu dan mudah merasakan permasalahan dan penderitaan rakyat khususnya kaum wanita Sehingga Dapat berkontribusi dalam hal solusi Terhadap permasalahan yang ada, Sebagai Penyeimbang Dalam Pergerakan. Secara kelembagaan devisi wanita pergerakan Independent, leader dalam isu global, mengedepankan solusi aplikatif, berdampingan dengan media.

Adapun kegiatan yang bakal d’WP lakukan semuanya dilakukan dalam upaya pencapain tujuan dengan karakter aktifis yang diharafkan. Pada tataran ternis pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan oleh d’WP merupakan kegiatan pakettan yang diharafkan mampu meningkatkan penguasaan teoritis, penguasaan praktis (fisik), dan penguasaan organisasional (mental), secara proforsional dan akan dilaksanakan dalam waktu bersamaan. Misalnya untuk diskusi, kajian dan bedah buku sebenarnya tidak akan diberikan waktu khusus terlalu banyak, untuk menghindari kebosanan peserta baik dari internal bem sendiri maupun eksternal bem. Namun pada tataran teknisnya kegiatan yang bisa disisipkan dan di inkludkan menjadi satu sehingga menjadi kemasan acara rinyan tapi menarik. Kongkrit acara yang akan di adakan salah satunya beladiri praktis dilaksanakn setiap minggu pagi, sebelum mulai peserta akan diajak didkusi, kajian dengan tema yang telah disiapkan tim. Artinya metode penyampaian yang akan digunakan d’WA dengan menggunakan sistem pembelajaran tematik. Belajar berorasi, menjadi korlap dan border pun untuk awal bisa dengan cara ini. Tahapan ini akan dilaksanakan pada tahapan awal, yang diharapkan mampu menumbuhkan dulu kecintaan pada pergerakan pada semua yang terlibat. Setelah kecintaan akan pergerakan telah berakar, dan mereka menyadari akan peran penting mereka sebagai aktifis pergerakan maka, sistem penggodokan bisa meningkat kepada kegiatan yang benar-banar serius. Untuk setiap kegiatan yang wp lakukan akan di up date di Blog d’Wp, untuk alamatnya dalam waktu dekat.




BEM SELURUH BENGKULU (SB)

Bentuk Bem Seluruh Bengkulu Untuk Perkuat Oposisi Permanen

Text Box: .... Tahun menghidupkan sejarah untuk mengulangnya, 2004 Air bah tak mampu menyaingi kemenangan air mata manusia yang terselip Kemenangan kembali 2009 mengancam rumput untuk menangis air mata Seorang berjubah loreng menyiapkan kertas dan tas sebelum memberantas  [Fredy Pengembara,  Menanti Dendam Hijau dalam Kubur’]

Sangat jelas jika kutipan puisi Fredy Pengembara ini ditujukan untuk menggambarkan dan meramalkan nasib rakyat indonesia pasca pemilihan presiden. Nasib rakyat indonesia yang cenderung tidak membaik. Angka pengangguran tetap saja tinggi. Tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme [KKN] kalangan elit dan birokrasi tetap saja tidak bisa ditekan. Kemiskinan tetap menjadi bahasan utama di negeri ini. Meskipun ‘katanya’ angka kemiskinan turun. Tapi kita tidak lupa bahwa data yang diberikan oleh BPS selalu saja mendapat kritikan dari berbagai pihak. Mulai dari sampel yang diambil, hingga waktu pengambilan data yang dilakukan ketika panen raya. Harga-harga bahan pokok pun cenderung tidak ramah terhadap kondisi kantong ibu rumah tangga. Biaya sekolah – yang di beberapa daerah, termasuk bengkulu, dikatakan gratis – tetap saja mencekik. Belum lagi biaya kesehatan yang mendahulukan si kaya di banding si miskin.

Lalu apa yang dilakukan pemerintah? Seperti yang terlihat saat ini. Pemerintah sibuk mempertahankan kekuasaan. Lambannya kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi menjadi indikator akan hal ini. Ini tidak hanya terjadi pada tataran pemerintah pusat, tapi juga pada pemerintah daerah. Kita tidak bisa menafikan, kasus Dispenda Gate Jilid II merupakan kasus yang memalukan bagi masyarakat bengkulu. Belum lagi Proyek Multiyears yang sangat tidak jelas peruntungan dan peruntukannya bagi masyarakat. Masyarakat bengkulu benar-benar dibodohi oleh kinerja pemerintah yang seperti ini.

Melihat hal ini, maka pada tanggal 22 November 2009 BEM KBM UNIB menggagas pertemuan awal BEM se propinsi Bengkulu di gedung A universitas Bengkulu. Pertemuan awal ini dihadiri oleh lima BEM. Antara lain : BEM KBM UNIB, BEM UMB, BEM STAIN Bengkulu, BEM Universitas Ratu Samban dan BEM STAIN Curup. Pertemuan awal ini menyepakati akan diadakannya kongres BEM Seluruh Bengkulu di STAIN Curup pada bulan Desember 2009. Menindaklanjuti hasil keputusan ini, maka pada tanggal 26-27 Desember 2009, BEM STAIN Curup mengadakan kongres BEM Se Propinsi Bengkulu di Aula Utama STAIN Curup. BEM KBM mengirimkan lima orang delegasi untuk mengapresiasi kegiatan ini. Mereka adalah Hariyanto [Wakil Presiden Mahasiswa], Porwanto [Menteri Sekretaris Negara], Pebtison [Menteri Hukum, Sosial dan Politik], Muammar [Staf Departemen Hukum, Sosial dan politik] dan Repolis [Menteri Hubungan Masyarakat]. Kongres ini sendiri diikuti oleh delapan BEM se Propinsi Bengkulu. Di antaranya : BEM KBM UNIB, BEM STAIN Curup, BEM UMB, BEM Unived [Dehasen], BEM STAIN Bengkulu, BEM POLITEKNIK Bengkulu, BEM UNRAS dan BEM STITQ Manna.

Text Box: Dalam dunia pergerakan mahasiswa, dikenal dua jenis aliansi. Pertama, aliansi Taktis. Sebuah aliansi yang dibuat ketika ada isu-isu tertentu saja dan tidak bersifat permanen. Kedua, aliansi strategis. Sebuah aliansi yang dibuat secara permanen dan biasanya bersifat koordinasi. Memiliki aturan main yang jelas di dalamnya. Dibentuk untuk jangka waktu yang panjangSelama dua hari dua malam kongres ini dilakukan. Hingga akhirnya memutuskan dibentuknya aliansi strategis BEM Seluruh Bengkulu [BEM-SB]. BEM KBM UNIB sebagai Koordinator Pusat aliansi strategis ini. Sedangkan koordinator isu politik diamanahkan kepada BEM STAIN Bengkulu. BEM STAIN Curup menjadi koordinator isu pendidikan. BEM UNRAS menjadi koordinator isu Kesejahteraan rakyat.

Selain menghasilkan hal di atas, kongres ini juga menghasilkan petisi yang dinamakan ‘PETISI CURUP’. Petisi yang dibacakan oleh Wakil Presiden BEM KBM UNIB ketika deklarasi BEM-SB ini berisi antara lain : (1) Adili Agusrin, (2) Pendidikan dan kesehatan gratis memang untuk rakyat, (3) Tolak politisi busuk, (4) Usut segera kepala daerah korup.

Artinya, ada amanah besar yang dipegang BEM KBM UNIB ke depan untuk Bengkulu. Menyikapi hal ini, pada tanggal 17 Januari 2010 ini, BEM KBM UNIB mengadakan pertemuan awal BEM-SB di Universitas Bengkulu. Dilanjutkan dengan agenda besar Rapat Kerja BEM-SB pada tanggal 19-22 Februari 2010 yang juga diselenggarakan oleh BEM KBM UNIB. Semoga saja aliansi ini tidak hanya bisa melakukan pertemuan-pertemuan saja. Tapi juga memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat melalui fokus isu yang telah dibentuk. Semoga.